oke

Rabu, 24 Februari 2016

STUDY BANDING FORUM PEMUDA ISLAM KLAMPOK BANJARNEGARA



Sabtu, 23 Pebruari 2016 tepat pukul 09.00 BMT Nurul Huda Purbalingga kedatangan tamu dari Forum Pemuda Islam Klampok Banjarnegara. Penyambutan sederhana dari  Bmt nurul huda semoga tidak mengurangi substansi dari pertemuan. Dipunggawai oleh beliau pak Nino, Mas Tino dan Mas Fery juga bu Nino. diskusipun berlangsung dengan anget. Forum sederhana membahas pernak pernik konsep syariah pada sisi aplikasipun akhirnya tak sesederhana penyambutannya.

Diskusipun berjalan…

Walau sederhana pada sisi tempat dan sambutan, tapi diskusi masalah yang akan dihadapi krusial lagi serius. Ketidaktahuan kaum muslimin pada sisi muamalah adalah inti dari diskusi kali ini. Dan inilah yang kemudian banyak sekali dari kita terjerembab ke lubang RIBA. Sebut saja kasus Leasing. Orang akan menganggap MUROBAHAH (Jual beli) dengan LEASING sepertinya setali tiga uang alias sama saja. Padahal jikalau ditelisik, aduhai alangkah menganga jurang pemisah antara keduanya.Adanya diferensial diantara keduanya ini, jarang sekali orang memahami. Akhirnya orang akan melihat dari satu sisi pandang...wah bmt nurul huda khususnya dengan bank pada umumnya adalah sama.
 
Sebutlah kasus yang lain "Pinjam duit" misalnya.  Ini adalah transaksi / hal yang dibolehkan asal tidak berbunga, tapi giliran ia mendapat tambahan / bunga, maka masalahnya akan serius… yakni RIBA. Yang oleh sebagian orang RIBA adalah hal kecil, tapi bagi BMT yang berslogan syariah, tentunya ia adalah DOSA BESAR. Karena Jauh-jauh hari Baginda Nabi, juga mewartakan yang demikian. Paling kecil dari cabang dosa riba adalah sebagaimana ia menzinai ibunya. Serius bukan ???

Banyak yang bisa dipetik dari pertemuan sederhana ditempat yang sederhana ini. Wal hasil BMT Nurul Huda, tidak ingin pertemuan seperti ini hanya menjadi wacana. Up gradingnya adalah Wacana kemudian terwujud Rencana dan aplikasi. Tepat Pukul 12.00 acara di UWISI dengan makan bareng di DUO UPIK belakang kolam renang tirto asri walik Purbalingga. 

Jumat, 05 September 2014

Sekedar Melawan Lupa (Edisi Kutasari lagi)

PRAHARA YANG BELUM BERUJUNG

Tahun-tahun pahit harus dialami oleh BMT yang terbilang BALITA. Rasanya susah untuk tidak mengkaitkan hal-hal yang mendasar untuk sebuah roda lembaga.
Mulai dari Dana, SDM, System, Teknologi Informasi kita masih jauh dari apa yang diharapkan.

Dana...
Lembaga ini lahir bukan dari para THE HAVE (Orang-orang kaya). Lembaga ini muncul dan tumbuh di kalangan orang-orang menengah ke bawah. Tentu perjalanannya pun laksana anak-anak orang miskin pada umumnya. Kurang gizi, kurang stamina, kurang daya tempur...

SDM
Lembaga ini juga lahir dan ditangani bukan oleh bidan-bidan profesional. Ia lahir oleh dukun bayi yang juga baru berlatih.

System
Managemen yang baik tentu dihasilkan oleh system yang terintegrasi. Aspek ini tentunya masih gelagepan (kelabakan).

Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi adalah sesuatu yang PASTI harus dimiliki oleh lembaga. Sisi ini lembaga BMT nurul huda masih sangat keteteran. Sesuatu yang miris.

Sekian hal yang harus terpenuhi oleh sebuah organisasi belum dipunyai. Wal hasil effect nya adalah PRAHARA.
Prahara awal ditahun ke dua adalah DEVISIT

Selasa, 24 Juni 2014

Dibalik Kibaran Layar

Ulama muda karismatik yang berpose dari kanan adalah Ustadz Furqon Syuhada. Pencetus dan Penggagas adanya bmt nurul huda. Ialah yang mengkawal, agar setiap gerak bmt tak lepas liar dari konsep syariah.

Ditengah adalah akademisi. Sarjana Teknik lulusan ITB, yang mempunyai idealisme membumikan praktek syariah dalam hal keuangan. Madi Hakim, ST. dengan segala kemampuan dari sisi pikir dan materi ia kerahkan untuk kemajuan BMT.

Ulama sekaligus Tokoh Masyarakat (TOMAS) selanjutnya ialah Ustadz Ali Mubarok. Dari beliaulah kesemangatan untuk merintis hal yang sepertinya mustahil. Yahhh... bermimpi mempunyai asset milyaran bagi bmt nurul huda sepertinya hal yang tidak mungkin. Tapi dengan motivasi yang diberikan oleh beliau, sepertinya akan menjadi ringan, bila kesungguhan dan ketangguhan selalu dikedepankan. Tak lupa bahwa Alloh lah yang akan memberikan Mahroja (jalan keluar/solusi)
 

 

 Idealisme, Optimisme, dan Kekuatan Ruhiyah berpadu menjadikan Nurul Huda hingga sekarang ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Nurul Huda sebagai bagian dari amanah. Semoga bertemunya para kreator dengan berbhineka latar belakang, akan menghasilkan kekuatan yang maksimal, mendorong lahirnya sebuah lembaga finansial berbasis syariah...

Tidak pernah ada kata "SIA-SIA" selama segala potensi baik berupa materi maupun non materi apabila tertuju pada satu jalan bernama Islam.




Senin, 23 Juni 2014

Sekedar Melawan Lupa (Edisi Kutasari)

Ketika Pa’ Toyo (sapaan akrab untuk pak jaiz sutoyo) masuk, kontribusi untuk pengembangan bmt nurul huda mulai bertambah semangat. Keberadaan kantor yang semrawut bercampur dengan bengkel elektroniknya pak soiman dirasa sudah tak mampu dipertahankan lagi. Tak mungkin sebuah lembaga yang sesakral bank harus ndompleng. Pikir punya pikir…beberapa bulan kemudian terputuskan kantor harus pindah. Dan dipilihlah Kutasari sebagai ukiran sejarah selanjutnya. Sebuah bilik kecil sekedar pantas disebut Kantor akhirnya dikontrak. Tepat berhadapan dengan PUSKESMAS Kutasari.

BERUBAH MENJADI BMT NURUL HUDA
Aturan demi aturan mulai menghiasi pelangi perjalanan UJKS ROKHIS. Yah…apalagi kalau bukan Indonesia yang bisa dan biasa berganti aturan kapan dan apapun tergantung rezim yang berkuasa. Unit Jasa Keuangan Syariah secara perundang-undangan tidak boleh lagi untuk pelayanan jasa keuangan. Unit Jasa Keuangan Syariah yang ada selama ini adalah salah satu direktorat di Koperasi Serba Usaha Rokhis pesantren Nurul Huda.
Menimbang dan memutuskan, akhirnya UJKS pun harus bertransformasi menjadi KJKS. Maka di tahun 2010 resmi KJKS BMT NURUL HUDA mulai beroperasi. Pada intinya hanya factor nama yang membedakan, pada sisi aplikasi sama plek dengan UJKS.  Bilik kecil di Jl. Raya tobong Kutasari menjadi saksi sejarah perjalanan bmt nurul huda babak baru.

Selasa, 17 Juni 2014

Sekedar Melawan Lupa (Edisi Bojongsari)

BMT Nurul Huda Purbalingga merupakan lembaga keuangan mikro masyarakat yang berprinsipkan syari’ah, yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya demi pemberdayaan ekonomi umat terutama ekonomi kecil dan menengah. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan BMT Nurul Huda Purbalingga meliputi : pemberdayaan, permodalan, pemberdayaan manajemen, dan pemberdayaan sumber daya manusia. BMT Nurul Huda Purbalingga (BMT ENHA) merupakan lembaga keuangan yang berpayung hukum koperasi dan telah mendapat izin resmi dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga (Dinas Perindustrian Perdagangan & Koperasi) / DINPERINDAGKOP dengan dikeluarkannya izin Badan Hukum No. 106/BH/XIV/20/11/2010.

BERMULA DARI KELOMPOK PENGAJIAN

Akan sangat berbeda dengan BMT pada umumnya. BMT Nurul Huda bermula dari ide para aktivis pengajian dibawah Lajnah Dakwah Yayasan Islam Nurul Huda Purbalingga yang ingin mengkonsep gerak ekonomi untuk anggotanya. Ide sederhana ini kemudian disambut baik oleh semuanya. Hingga akhir cerita KELOMPOK TABUNGAN TA’AWUN menjadi cikal bakal gerak ekonomi kelompok pengajian ini.
Iuran tabungan dari anggota untuk anggota oleh anggotapun berjalan sebagaimana layaknya koperasi. SEMBAKO adalah pilihan sederhana kelompok tabungan ta’awun untuk diperdagangkan. Bahan-bahan primer untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (KDM) pun dimulai. Dari beras yang mengisi perut hingga sabun untuk membersihkan badan dijajakan oleh PAK GITO Wirasana, sebagai punggawa Tabungan ta’awun ini. Tersebutlah ada Mukhlasin, Mustofa, Wildan, Hanif dan beberapa aktivis yang membidani kelompok tabungan ta’awun ini. Bermarkaz di tempatnya Pak Soiman Bojongsari, ta’awun mengendalikan segala sisi geraknya.


Jumat, 13 Juni 2014

Salam Hangat


Sebuah blog sederhana untuk sekedar sharing tentang lembaga kami. Sebuah lembaga keuangan yang masih kecil, dan bercita-cita bukan hanya BESAR tapi idealisme kami adalah BESAR dan BENAR.

Rusaknya cerita syariah di lembaga keuangan menjadi tantangan tersendiri untuk kami berbenah, bahwa kami bukan mereka yang menjajakan konsep demi imbalan materi, tapi kami ingin bercerita bahwa EKONOMI berbasis SYARIAH, pernah ada dan berjaya memimpin dunia.

SEMOGA KAMI TAK PERNAH KELUAR DARI REL SYARIAH sebagai ACUAN DALAM MELANGKAH...
Amiin