oke

Senin, 23 Juni 2014

Sekedar Melawan Lupa (Edisi Kutasari)

Ketika Pa’ Toyo (sapaan akrab untuk pak jaiz sutoyo) masuk, kontribusi untuk pengembangan bmt nurul huda mulai bertambah semangat. Keberadaan kantor yang semrawut bercampur dengan bengkel elektroniknya pak soiman dirasa sudah tak mampu dipertahankan lagi. Tak mungkin sebuah lembaga yang sesakral bank harus ndompleng. Pikir punya pikir…beberapa bulan kemudian terputuskan kantor harus pindah. Dan dipilihlah Kutasari sebagai ukiran sejarah selanjutnya. Sebuah bilik kecil sekedar pantas disebut Kantor akhirnya dikontrak. Tepat berhadapan dengan PUSKESMAS Kutasari.

BERUBAH MENJADI BMT NURUL HUDA
Aturan demi aturan mulai menghiasi pelangi perjalanan UJKS ROKHIS. Yah…apalagi kalau bukan Indonesia yang bisa dan biasa berganti aturan kapan dan apapun tergantung rezim yang berkuasa. Unit Jasa Keuangan Syariah secara perundang-undangan tidak boleh lagi untuk pelayanan jasa keuangan. Unit Jasa Keuangan Syariah yang ada selama ini adalah salah satu direktorat di Koperasi Serba Usaha Rokhis pesantren Nurul Huda.
Menimbang dan memutuskan, akhirnya UJKS pun harus bertransformasi menjadi KJKS. Maka di tahun 2010 resmi KJKS BMT NURUL HUDA mulai beroperasi. Pada intinya hanya factor nama yang membedakan, pada sisi aplikasi sama plek dengan UJKS.  Bilik kecil di Jl. Raya tobong Kutasari menjadi saksi sejarah perjalanan bmt nurul huda babak baru.


MANAJER BAYANGAN AKHIRNYA NGANTOR
Bak anak ayam kehilangan induknya. Madi hakim sebagai creator perjalanan bmt nurul huda harus meninggalkan Indonesia untuk kerja di Doha, Qatar. Tiga orang yang secara teknis menghandel perjalanan bmtpun akhirnya kelabakan. Edy, Dedy, Toyo mengharapkan harus adanya orang yang bertanggung jawab untuk segala pelimpahannya pak Madi. Ya… tersebutlah Riyanto dikemudian hari harus tergaet.
Dengan berat hati, sang manajer bayangan yang selama ini tukang desain di rumah akhirnya ngantor. Sang manajer yang tidak pernah perlente tampilannya akhirnya harus ngantor, bersepatu, rapi berseterika dan kadang bila diperlukan tampil, ia harus berdasi. Ya …dialah Pak Riyanto.
Bukan saja tampilan yang harus perlente karena ngantor, cara berpikir bukan lagi mewakili pribadi, tapi sudah global untuk kemajuan bmt. Satu kata “BERAT” untuk mengawali dan memulai.
Kalau diibaratkan ketimpa bencana, maka pak riyanto bukanlah lagi “KEBRUKAN AWU ANGET…TAPI KETIBAN WEDUS GEMBEL”.

PRAHARA MULAI MUNCUL

Sebuah organisasi yang baik, tentunya berawal dari cerita yang baik. Untuk membuat sebuah lembaga bernama BMT, tentunya segala komponen pendukungnya haruslah lengkap.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik,yaitu :

- Management
Management menyangkut bagaimana kita mengatur & mengolah sumber daya BMT agar dapat dimanfaatkan sebesar – besarnya demi kepentingan anggotanya.

- System
Manajemen yang baik memerlukan sistem yang dapat menunjang berjalannya operasional BMT.

- Human Resources ( Sumber Daya Manusia )
Manajemen atau System tidak akan berjalan dengan baik jikalau sumber daya manusia tidak dapat mendukungnya. Untuk itu diperlukan tenaga professional yang dapat mendukung berjalannya sebuah organisasi.

- Teknologi Informasi
Seperti kita ketahui perkembangan teknologi informasi sudah menjadi salah satu komponen penting dalam organisasi.Baik itu dalam menunjang operasional BMT ataupun sebagai lembaga pembelajaran anggotanya yang mungkin kita kenal sekarang dengan istilah e-learning organization bahkan knowledge-based organization.
Baik organisasi waralaba ataupun non waralaba sama-sama membutuhkan penanganan yang professional agar tujuan & cita-cita lembaga dapat tercapai.Merevisi diri mungkin kata yang tepat agar arah tujuan organisasi selalu dapat diperbaharui.


Empat faktor inilah yang Lembaga ini belum memiliki. Hingga dalam perjalanannya sangatlah berat alias awrat (basa jawa). 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar