oke
Kamis, 26 Juni 2014
Selasa, 24 Juni 2014
Dibalik Kibaran Layar
Ulama muda karismatik yang berpose dari kanan adalah Ustadz Furqon Syuhada. Pencetus dan Penggagas adanya bmt nurul huda. Ialah yang mengkawal, agar setiap gerak bmt tak lepas liar dari konsep syariah.
Ditengah adalah akademisi. Sarjana Teknik lulusan ITB, yang mempunyai idealisme membumikan praktek syariah dalam hal keuangan. Madi Hakim, ST. dengan segala kemampuan dari sisi pikir dan materi ia kerahkan untuk kemajuan BMT.
Ulama sekaligus Tokoh Masyarakat (TOMAS) selanjutnya ialah Ustadz Ali Mubarok. Dari beliaulah kesemangatan untuk merintis hal yang sepertinya mustahil. Yahhh... bermimpi mempunyai asset milyaran bagi bmt nurul huda sepertinya hal yang tidak mungkin. Tapi dengan motivasi yang diberikan oleh beliau, sepertinya akan menjadi ringan, bila kesungguhan dan ketangguhan selalu dikedepankan. Tak lupa bahwa Alloh lah yang akan memberikan Mahroja (jalan keluar/solusi)
Idealisme, Optimisme, dan Kekuatan Ruhiyah berpadu menjadikan Nurul Huda hingga sekarang ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Nurul Huda sebagai bagian dari amanah. Semoga bertemunya para kreator dengan berbhineka latar belakang, akan menghasilkan kekuatan yang maksimal, mendorong lahirnya sebuah lembaga finansial berbasis syariah...
Tidak pernah ada kata "SIA-SIA" selama segala potensi baik berupa materi maupun non materi apabila tertuju pada satu jalan bernama Islam.
Senin, 23 Juni 2014
Sekedar Melawan Lupa (Edisi Kutasari)
Ketika Pa’ Toyo (sapaan akrab untuk pak jaiz sutoyo) masuk, kontribusi
untuk pengembangan bmt nurul huda mulai bertambah semangat. Keberadaan kantor
yang semrawut bercampur dengan bengkel elektroniknya pak soiman dirasa sudah
tak mampu dipertahankan lagi. Tak mungkin sebuah lembaga yang sesakral bank
harus ndompleng. Pikir punya pikir…beberapa bulan kemudian terputuskan kantor harus pindah.
Dan dipilihlah Kutasari sebagai ukiran sejarah selanjutnya. Sebuah bilik
kecil sekedar pantas disebut Kantor akhirnya dikontrak. Tepat berhadapan dengan PUSKESMAS
Kutasari.
BERUBAH MENJADI BMT NURUL HUDA
Aturan demi aturan mulai menghiasi pelangi perjalanan UJKS ROKHIS.
Yah…apalagi kalau bukan Indonesia yang bisa dan biasa berganti aturan kapan dan
apapun tergantung rezim yang berkuasa.
Unit Jasa Keuangan Syariah secara perundang-undangan tidak boleh lagi untuk
pelayanan jasa keuangan. Unit Jasa Keuangan Syariah yang ada selama ini adalah
salah satu direktorat di Koperasi Serba Usaha Rokhis pesantren Nurul Huda.
Menimbang dan memutuskan, akhirnya UJKS pun harus bertransformasi
menjadi KJKS. Maka di tahun 2010 resmi KJKS BMT NURUL HUDA mulai beroperasi.
Pada intinya hanya factor nama yang membedakan, pada sisi aplikasi sama plek
dengan UJKS. Bilik kecil di Jl. Raya
tobong Kutasari menjadi saksi sejarah perjalanan bmt nurul huda babak baru.
Selasa, 17 Juni 2014
Sekedar Melawan Lupa (Edisi Bojongsari)
BERMULA DARI KELOMPOK PENGAJIAN
Akan sangat berbeda dengan BMT pada umumnya. BMT Nurul Huda bermula
dari ide para aktivis pengajian dibawah Lajnah Dakwah Yayasan Islam Nurul Huda
Purbalingga yang ingin mengkonsep gerak ekonomi untuk anggotanya. Ide sederhana
ini kemudian disambut baik oleh semuanya. Hingga akhir cerita KELOMPOK TABUNGAN
TA’AWUN menjadi cikal bakal gerak ekonomi kelompok pengajian ini.
Iuran tabungan dari anggota untuk anggota oleh anggotapun berjalan
sebagaimana layaknya koperasi. SEMBAKO adalah pilihan sederhana kelompok
tabungan ta’awun untuk diperdagangkan. Bahan-bahan primer untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia (KDM) pun dimulai. Dari beras yang mengisi perut hingga
sabun untuk membersihkan badan dijajakan oleh PAK GITO Wirasana, sebagai
punggawa Tabungan ta’awun ini. Tersebutlah ada Mukhlasin, Mustofa, Wildan,
Hanif dan beberapa aktivis yang membidani kelompok tabungan ta’awun ini. Bermarkaz
di tempatnya Pak Soiman Bojongsari, ta’awun mengendalikan segala sisi geraknya.
Jumat, 13 Juni 2014
Salam Hangat
Sebuah blog sederhana untuk sekedar sharing tentang lembaga kami. Sebuah lembaga keuangan yang masih kecil, dan bercita-cita bukan hanya BESAR tapi idealisme kami adalah BESAR dan BENAR.
Rusaknya cerita syariah di lembaga keuangan menjadi tantangan tersendiri untuk kami berbenah, bahwa kami bukan mereka yang menjajakan konsep demi imbalan materi, tapi kami ingin bercerita bahwa EKONOMI berbasis SYARIAH, pernah ada dan berjaya memimpin dunia.
SEMOGA KAMI TAK PERNAH KELUAR DARI REL SYARIAH sebagai ACUAN DALAM MELANGKAH...
Amiin
Langganan:
Postingan (Atom)